Silang pendapat, apakah Piala Dunia U-20 yang akan digelar 20 Mei hingga 12 Juni 2021 masih bisa digelar atau tidak. Versi mBah Coco, terkesan komunikasi antar lembaga PSSI, Menpora dan FIFA serta AFC, kok tersumbat. Entah apa penyebabnya, hingga Menpora, Zainuddin Amali terkesan ragu, sebagai Ketua INAFOC atau Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee.
Keraguan Menpora awalnya, ada banyak jadwal AFC yang muncul di medsos. Bahwa, jadwal Piala Dunia U-20 tahun depan, tidak masuk dalam kalender federasi sepak bola Asia. Menurut mBah Coco, FIFA U-20 World Cup 2021 itu, ada dalam jadwal kalender FIFA. Dan, tidak mungkin masuk dalam kelender AFC.
Namun, ketika Jokowi sebagai Presiden RI yang punya “gawe”, sepertinya mencoba mempertanyakan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah. Menurut analisis mBah Coco, Jokowi sejatinya, hanya ingin “cek ombak”. Apakah, Menpora dan PSSI selalu update bersama AFC dan FIFA?
Menurut mBah Coco, ada dua kepentingan yang saling berbenturan. Sebagai EXCO PSSI, dan sebagai “karyawan” PSSI, adalah dua hal yang berbeda. Namun, sampai tulisan ini diedarkan, Yunus Nusi masih menjadi “karyawan” (plt) PSSI, sekaligus juga sebagai “majikan” sebagai EXCO. Aneh bukan?
Menpora yang ditunjuk sebagai ketua INAFOC, juga tidak ada tanda-tanda untuk menyusun organisasinya, agar bisa bekerjasama dengan enam kepala daerah, di mana stadion-stadion yang sudah disepakati PSSI dan FIFA, bisa melakukan dan mensosialisakan pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat, ketika kedatangan 23 Negara peserta putaran final Piala Dunia U-20 nanti.
Kelima wakil Eropa ini, Inggris, juara Piala Dunia U-20 – 2017, Perancis, juara Piala Dunia U-20 – 2013, Italia, peringkat ketiga Piala Dunia U-20 – 2017, Belanda, perempat final Piala Dunia 1983, 2001 dan 2005, serta Portugal, juara Piala Dunia U-20 – 1989 dan 1991.
Jika, sudah ada lima wakil yang dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 tahun depan. Maka, ditambah tuan rumah Indonesia, sudah ada enam negara, yang akan berlaga di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Gelora Bung Karno Jakarta, Si Jalak Harupan Soreang Bandung, Manahan Solo, Gelora Bung Tomo Surabaya, dan I Wayan Kapten Dipta Gianyar, Bali. Sisanya, 18 Negara sudah terjadwal oleh FIFA untuk babak kualifikasinya.
Hampir semua zona benua, jadwal dari FIFA sudah dirubah. Jika rata-rata setiap zona, memainkan pertandingan babak kualifikasinya, pada Juni – Juli, atau Oktober 2020. Maka, saat ini, jadwal yang sudah tersusun, rata-rata dimainkan Januari, Februari dan Maret tahun depan, 2021.
Dari Oceania Football Confederation (OFC), awalnya akan memutar babak kualifikasi Juli 20020 lalu. Namun, akibat Covid-19, ada 11 Negara yang akan merebut dua (2) wakilnya, berlangsung di Samoa, 23 Januari – sampai 7 Februari 2021.
Begitu pula, dari zona benua CONCACAF, yang seharusnya sudah mendapatkan empat (4) wakil dari Amerika Utara, Tengah dan Karibia, pada 20 Juni sampai 5 Juli 2020. Akhirnya, sudah dijadwalkan kembali, pada 16 – 23 Februari 2021. Yang diikuti 20 negara, plus 1 negara yang dipilih dari kualifikasi. Tuan rumahnya tetap di Honduras.
Brasil (5 kali juara dunia) dan Argentina (6 kali juara dunia), yang selalu langganan menjadi juara Piala Dunia U-20, sejak digulirkan 1977. Disebutkan, dari zona benua Amerika Selatan (Latin), yang diikuti 10 negara, awalnya digelar Agustus 2020, akhirnya sudah diputuskan digelar 2 – 27 Februari 2021, di mana Kolombia ditunjuk sebagai tuan rumah.
Artinya, jika Indonesia yang ikutan lolos ke 16 Besar U-19 nanti, tidak lolos, atau hanya sampai babak penyisihan. Tidak memperngaruhi keikutsertaan di FIA U-20 World Cup 2021 di depan publiknya sendiri. Undian yang sudah ditentukan AFC, Indonesia (Juara Piala Asia U-19 tahun 1961) bergabung dalam Grup A, bersama tuan rumah Uzbekistan (runner up AFC U-19 tahun 2008), Iran (Juara Piala Asia U-19, tahun 1973, 74, 75 dan 76) dan Kamboja.
Dari enam benua yang belum punya jadwal tetap, hanya zona benua Afrika – CAF.Hanya saja, dari CAF dan FIFA, sudah ancer-ancer terjadwal bulan Februari – Maret 2021. Namun, tanggalnya belum ditentukan. CAF sudah masuk menjawal babak 16 Besar, Mauritania ditunjuk menjadi tuan rumah.
Artinya, jika enam (6) wilayah zona Afrika, November – Desember 2020 ini, sudah menggelar babak kualifikasi. Maka, Februari – Maret 2021 nanti, akan memilih empat (4) wakil benua Afrika, dari 16 Negara yang lolos ke putaran final 2021 Africa U-20 Cup of Nations, di Mauritania, berpenduduk 5 juta, pertama kalinya sebagai tuan rumah gelaran internasional.
Dari jadwal yang dibeberkan mBah Coco, untuk memilih 23 Negara wakil dari enam (6) benua, seharusnsya Menpora dan PSSI, jauh-jauh hari sudah bisa update tiap hari kepada pemerintah Jokowi, dan tentunya kepada enam kota Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya dan Bali. Bahwa, Indonesia tetap menjadi tuan rumah, dan FIFA tidak akan membatalkan pagelaran perdana yang super mewah ini bagi bangsa dan negara Indonesia.
Piala Dunia yang digelar FIFA, beda sekali dengan multi-event Asian Games yang digelar IOC – lembaga olimpiade dunia.
Mengapa?
Jika di multi-event seperti Olimpiade atau Asian Games, tidak ada budaya dengan hadirnya suporter, untuk mendukung para altet dari banyak cabang olahraga. Sedangkan, di sepak bola, fanatisme. Selalu menghadirkan rivalitas antar suporter dari antar Negara.
---
Ditulis oleh: Mbah Coco